USS Zumwalt Jakarta, ( WartaMerdeka ) - USN (United States Navy) memiliki visi baru untuk menyediakan peran kapal perusak dengan teknol...
USS Zumwalt |
Jakarta, (WartaMerdeka) - USN (United States Navy) memiliki visi baru untuk menyediakan peran kapal perusak dengan teknologi tinggi: menghancurkan kapal perang lawan dalam jarak yang lebih jauh.
USN meminta kepada Kongres guna mengkonversi anggaran pembuatan kapal Perusak siluman (stealth destroyer) berukuran 600 kaki, yang sebelumnya difokuskan untuk kapal serang darat menjadi kapal anti-permukaan, platform penyerang.
Kebutuhan Anggaran USN 2019 termasuk alokasi sebesar US $89.7 juta untuk mentransformasikan kapal perusak kelas Zumwalt dengan mengintegrasikan misil jarak jauh SM-6 produksi Raytheon, sehingga dapat memiliki dua kemampuan, baik untuk anti serangan udara maupun untuk menghadapi target permukaan, termasuk varian Maritime Strike dari misil Tomahawk.
Mengkonversi DDG-1000 menjadi hunter-killer diharapkan akan meningkatkan kemampuan ofensif armada laut. Dan juga menjawab kebutuhan gugus tempur laut armada USN di Pasifik sejalan dengan perkembangan kemampuan teknologi misil jarak jauh dar Cina.
Misil yang menjadi perhatian pihak USN antara lain SM-6. Pada Agustus 2017, pihak USN berhasil menembak jatuh misil balistik jarak menengah misil SM-6, dengan menggunakan peledak fragmenting yang meledak di dekat target sehingga mematikan mekanismenya. Ini berbeda pengembangannya dengan misil SM-3 Block IIA, SM-3 harus mengenai target dengan tepat untuk menetralisirnya. SM-6 juga memiliki kemampuan untuk menghancurkan target di atas permukaan laut dan di darat dari jarak lebih dari seratus mil-laut. Direncanakan dalam lima tahun kedepan USN akan membeli sebanyak 625 unit SM-6.