Bali ( BlogWartaMerdeka ) - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, didampingi Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, serta para Deputi Eselo...
Bali (BlogWartaMerdeka) - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, didampingi Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, serta para Deputi Eselon I Kementerian Pariwisata, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional SMK Pariwisata Se-Indonesia ke-IV tahun 2018 dengan mengangkat tema "Akselerasi Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SMK Pariwisata" di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (22/3).
Menpar menyampaikan pentingnya mengusung konsep digital dalam pengembangan pariwisata terutama dengan memaksimalkan potensi para akademisi SMK Pariwisata. "Ini menjadi penting, antara industri pariwisata dan sekolah pariwisata. Semua sudah mengarah ke digital. Maka pengembangan SDM kepariwisataan harus juga mengarah ke digital," papar Arief Yahya.
"Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, adalah membandingkan produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi secara digital. Singkatnya, mereka _search and share_ menggunakan media digital. Maka dari itu para pengajar SMK ini harus melek digital. Memasukkan kurikulum digital pada materi pengajarannya," sambung Menpar.
Berdasarkan data yang diterimanya hingga hari ini bahwa jumlah lulusan SMK yang tidak diterima atau diserap dilapangan kerja mencapai 12 persen. Sedangkan lulusan SMU sekitar 9 persen.
Menpar Arief Yahya juga sangat yakin bahwa data lulusan SMK tersebut merujuk pada lulusan SMK secara umum. Bukan hanya lulusan SMK Pariwisata. Sebab, kata Menpar, lulusan SMK Pariwisata ini memiliki keterampilan, dan banyak dibutuhkan oleh stakeholders pariwisata.
Di sinilah diperlukan kerjasama lintas instansi untuk mengoptimalkan lulusan SMK Pariwisata. Dalam istilah Menpar adalah Indonesia Incorporated, untuk mencapai hasil optimal wajib bergotong royong.
Sementara itu, Hadi Sutrisno, Ketua Asosiasi SMK Pariwisata Indonesia, menyatakan pihaknya sangat yakin kalau lulusan dari SMK Pariwisata masih sangat diperlukan. Bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan di industri pariwisata. Untuk itu, pihaknya tengah melakukan kerjasama dengan industri perhotelan dalam meningkatkan kemampuan, dan pengetahuan produknya, mulai dari guru hingga ke para siswanya. | Foto: Istimewa