Jakarta, ( WartaMerdeka ) - Kendaraan tempur yang dikenal dengan nama Puma, adalah produksi dari pabrikan Konsorsium Project Systems and ...
Jakarta, (WartaMerdeka) - Kendaraan tempur yang dikenal dengan nama Puma, adalah produksi dari pabrikan Konsorsium Project Systems and Management (PSM), berpusat di Kassel, Jerman. Ini merupakan pengembangan Ranpurlapba/Kendaraan Tempur Lapis Baja untuk infanteri beroda rantai Puma (AIFV) bagi Angkatan Darat Jerman dibawah program yang diotorisasi oleh Parlemen Federal Jerman pada 2002. Konsorsium industri PSM dimiliki oleh Krauss-Maffei Wegmann dan Rheinmettall Landsysteme. Program Puma awalnya dikenal sebagai Igel dan Neuer Schuetzenpanzer (NsPz).
Pengembangan Ranpur lapba infanteri PUMA
Mulanya, Bundestag Jerman menyetujui produksi awal dalam jumlah terbatas lima unit pada Desember 2004. Prototip pertama dan sistem demonstrator diluncurkan Desember 2005 dan diserahkan pada Mei 2006. Lima unit kendaraan pra-produksi diserahkan pada 2007 dan diuji coba oleh Angkatan Darat pada 2008. Lalu di Maret 2009, dua unit pra-seri Puma berhasil menyelesaikan pengujian di Pusat Pelatihan Angkatan Darat Jerman.
Setelah Puma mulai terlihat wujudnya, maka di Juni 2009, Parlemen Jerman menyetujui pembelian 405 unit Puma dan Kontrak senilai €3 milyar diberikan kepada PSM pada Juli 2009. Seri produksi pertama masuk dalam kedinasan pada 2010 dan penyerahan akhir direncanakan pada 2020. Puma akan menggantikan IFV Marder-1 yang sudah digunakan oleh Angkatan Darat Jerman sejak 1971 dan memasuki masa pensiun.
Rancangan Badan Puma (hull)
Badan atau bodi kendaraan merupakan rancangan baru dan bukan derivatif dari sistem lama. Rheinmetall bertanggung jawab atas pengembangan dan perancangan chasis. Puma diawaki oleh tiga orang (komandan, operator senjata dan pengemudi) serta membawa sampai delapan personil pasukan infanteri lengkap dengan peralatannya. Ranpur dengan konstruksi modular ini memungkinkan untuk diangkut dengan pesawat angkut sejenis Airbus A400M.
Persenjataan AIFV Puma.
Kendaraan ini dipersenjatai dengan stasiun senjata yang dikendalikan dengan remote control yang dikembangkan oleh Kraus-Maffei Wegmann, senjata yang dipasang di stasiun tersebut berupa kanon dual feed Mauser 30mm MK 30-2. Rheinmetall bertanggung jawab untuk mengintegrasikan kanon tersebut dengan sistem penanganan amunisinya. Kanon sejenis diproduksi untuk IFV Pizarro, Spanyol dan Ulan, Austria, dengan kemampuan penembakan rata-rata 700 butir peluru per menit dengan jarak tembak sampai tiga kilometer.
Amunisi yang dapat ditembakan antara lain 30mm APFSDS-T (armour-piercing fin-stabilised discarding sabot - tracer) dengan kecepatan laras 1,385m/detik. Amunisi di produksi oleh RWM Schweiz AG (sebelumnya bernama Oerlikon Contraves Pyrotec) Switzerland dan banyak digunakan oleh Angkatan Bersenjata Swis dan Austria. Amunisi ini tidak menggunakan proyektil depleted uranium penetrator dan non-toxic.
Kanon MK 30-2 juga dapat menembakan amunisi jenis FAPIDS-T (frangible armour-piercing incendiary discarding sabot - tracer) untuk menghadapi target keras maupun lunak (lapis baja maupun tidak). Amunisi terbarunya adalah 30mm air burst munition (ABM) buatan RWM Schweiz AG khusus diuji coba untuk digunakan pada Puma.
Amunisi ABM (panjang 173mm, diameter 30mm) memiliki pengatur waktu elektronik, ejection charge 135 cylinder-shaped tungsten alloy bars atau proyektil. Pengatur waktu elektronik diprogram dengan inductive coupling melalui device yang diinstal pada laras kanon. Pengatur waktu akan menginisiasi ejection charge yang akan melepas dan disperses proyektil tungsten sebelum membentur target.
Eurospike menawarkan misil anti-tank versi fire-and-forget Spike-LR untuk mempersenjati Puma. Desember 2008 ditanda tangani kontrak antara Kementrian Pertahanan Jerman dengan pihak PSM untuk pengintegrasian sistem misil Spike pada kendaraan Puma.
Perlindungan Diri.
Agustus 2006, EADS Defence Electronics mendapat kontrak pemasokan MUSS Multifunctional Self-Protection System untuk Ranpur Puma. MUSS terdiri dari pemberi peringatan ancaman misil dengan sensor ultraviolet (berdasar dari EADS MILDS airborne missile warner), laser warner, central computer dan electronic/pyrotechnic countermeasures. MUSS dapat menangani empat ancaman secara simultan dan efektif azimuth 360° azimuth serta elevasi 70°.
Mesin Puma
Mesin yang digunakan pada Puma adalah diesel MTU seri 892, berkemampuan 892 kW yang menghasilkan power-to-weight ratio 25.4kW/t. Running gear dengan decoupled menjadikan kendaraan memiliki kebisingan dan vibrasi yang rendah. Krauss Maffei Wegmann bertanggung jawab atas pembuatan sistem suspensi hydropneumatic. Sementara untuk rantai dipasok oleh perusahaan Diehl.
Tipe Puma
Ranpurlapba diproduksi dengan tambahan tiga level proteksi untuk mendukung kebutuhan operasionalnya. Versinya antara lain dengan bobot 29.4t, 31.45t dan 43t.Versi dasar level 1, dengan bobot 29.4t, memberikan proteksi terhadap ranjau explosively formed projectile (EFP), proyektil artileri dari atas dan proteksi keseluruhan dari amunisi Kinetic Eenergy 14.5mm serta RPG-7. Bagian depan dan sisi kendaraan dipasangi pelindung tingkat tinggi untuk menghadapi ancaman penembakan amunisi kinetic energy kaliber 30mm.Level A telah dipilih sebagai dasar proteksi lapis baja untuk IFV Puma di AD Jerman. Secara resmi Puma masuk dalam jajaran Angkatan Bersenjata Jerman pada Juni 2015.
Level A memberikan proteksi menyeluruh terhadap amunisi senapan mesin kaliber 14.5mm dan fragmentasi artileri. Kanon kaliber 30mm pada bagian depan dan sisi kendaraan. Serta bagian depan terlindung atas amunisi hollow charge. Kendaraan ini juga kebal terhadap ledakan 10kg ranjau EFP. Puma dengan proteksi level A memiliki bobot tempur 31,45 ton dan dapat diangkut dengan pesawat angkut berat A400M.
Modul lapisan baja tambahan juga dapat dipasang pada badan dan kubah kendaraan ini untuk mencapai tingkat perlindungan level C. Bobot kendaraan dengan proteksi level C ini sekitar 43 ton. Untuk transportasi udara IFV Puma dengan proteksi level C memerlukan empat pesawat A400M, tiga untuk tiga Puma dan satu A400M untuk mengangkut modul lapisan baja tambahannya.
Harga per unit ~$7 juta per unit
Spesifikasi
Bobot 31.5 ton, 43 ton bonot maksimum dengan add-on armor
Panjang 7.4 m
Lebar 3.7 m (up armored)
Tinggi 3-6 m
Awak 3 + 6
Lapisan baja modular AMAP composite armour
Senjata utama. 30 mm MK30-2/ABM autocannon/400 butir munisi
Senjata pendukung. 5.56 mm HK MG4 senapan mesin/2,000 butir munisi
Spike LR anti-tank guided missile;
6-shot 76 mm grenade launcher
Mesin MTU V10 892 diesel. 800 kilowatts (1,100 hp) at 4,250 r/min[2]
Rasio Daya/Bobot 25.4 kW/ton
Suspensi hydropneumatic
Jarak operasional 600 km
Kecepatan 70km/jam
Masa depan
IFV Marder telah beropasi bersama Angkatan Darat Jerman dalam waktu lama, dan untuk menggantikannya tidak ada tawaran spesifikasi lebih baik dari pada yang diajukan untuk membuat Puma, dan akuisisi untuk IFV baru harus diambil oleh komisi anggaran Bundestag. Penyerahan 350 unit Puma diharapkan selesai pada 2020 untuk mengganti IFV Marder yang telah dioperasikan selama lebih dari 40 tahun.
Diperhitungkan juga kemampuan untuk menghancurkan ancaman serangan dengan ATGM dan RPG dari pihak lawan, atau untuk lapisan baja active/reactive dimasa yang akan datang. Di sisi kanan kubahnya juga dipasang ATGM yang terhubung dengan sistem interface dengan kendali persenjataan (ah/ab) | Foto: istimewa